Selasa, 28 Februari 2017

Rumahku Tempat Selingkuh Suamiku


Seorang warga Kebraon, sebut saja namanya Karin, 38, benar-benar merasa tertipu dengan seluruh orang di perumahannya.

Sebab, seluruh warga tak pernah memberitahu bila rumahnya menjadi ajang maksiat antara suaminya, Donjuan, 40, dan selingkuhannya, Sephia, 44. 

========================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
========================
 
Saat proses sidang gugatan cerainya digelar di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, pekan lalu, Karin berkali-kali menuntut untuk menjual rumah hasil kerjanya bersama sang suami. 

Sayangnya, Donjuan enggan menjualnya karena ia merasa 20 persen dari rumah yang dibeli itu adalah hasil pemberian almarhum ibunya. 

“Tapi, saya sudah ngeri lihat rumah itu. Bayangin saja, suami kelonan tiap hari sama Sephia, ya di rumah itu,” kata Karin dengan amarah membara di sela-sela sidang gugatan cerainya.

Diakui Karin, hatinya sekarang ini sedang rapuh. Sakitnya sungguh luar biasa. Tak hanya karena dikhianati suaminya, namun, tetangga, sahabat, tukang sampah, bahkan satpam di perumahannya juga mengkhianatinya. 

Menurut ibu satu anak itu, rumah di Kebraon seyogianya adalah rumah pertama baginya. 

Namun, karena sang suami sering dinas ke luar kota, maka Karin seringkali memilih tinggal di rumah ibunya yang sudah tua di kawasan Pandegiling. 

Apalagi, Karin hanya dua bersuadara. Kakaknya menikah dan tinggal di Semarang. “Karena saya yang dekat dengan ibu, ya jadilah saya tinggal di sana,” ungkap Karin. 

Anaknya juga sekolah di kawasan Surabaya Pusat, sehingga ia tak perlu jauh-jauh mengantarkan anaknya ketika tinggal di rumah ibunya. 

Maka dari itu, ia menengok rumah Kebraon kadang dua kali dalam seminggu. Meski demikian, wanita yang juga guru itu mengaku cukup aktif berkomunikasi dengan warga sekitar. 

Dia menitipkan rumahnya pada tetangga maupun satpam perumahan setempat. “Saya malah memberi uang bulanan sendiri ke satpam. Tetangga kanan kiri, dan kadang kalau ada kue, saya kasih ke orang se-RW,” jelasnya. 

Kebaikan itu seakan dibalas dengan air tuba. Karin mengetahui jika rumahnya itu seringkali didatangi Sephia dan Donjuan. Suaminya yang seringkali mengaku dinas di luar kota, justru tinggal di rumah Kebraon bersama selingkuhannya. 

“Warga tahu semua. Saya tahunya itu dari satpam baru. Ia menuduh kalau saya tamu dan bukan pemilik rumah, karena yang sering ke rumah itu justru wanita lainnya,” jelas Karin. 

Seperti tersambar petir, Karin akhirnya menanyakan satu per satu pada tetangganya. Ternyata semuanya mengakui kalau Donjuan dan Sephia memang sering tinggal di rumah itu. 

Warga menolak untuk memberi tahunya dengan dalih kasihan dengan Karin. 

“Kasihan sih kasihan. Tapi, masak membiarkan perselingkuhan di kampungnya sendiri. Sudah enggak fair itu. Makanya sama enggak mau menengok lagi rumah kebohongan itu, “ pungkasnya. 

SumberJPNN.com


Sering Jajan PSK, Divonis AIDS


Terlalu menuruti permintan anak bisa bikin buah hati keblinger. Seperti yang dialami Karin, 53. Saking sayangnya pada anak bungsunya, sebut saja namanya Donjuan, 23, membuatnya menyesal seumur hidup.

Sebab, kini anaknya terkena HIV-AIDS karena sering ’jajan’ sembarangan.

====================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
====================
 
Di usianya yang sungguh sangat muda, Donjuan harus menerima dampak dari perbuatan hura-huranya, yakni menyesal seumur hidupnya.

Ia didiagnosa menderita penyakit menular HIV-AIDS karena sering ‘jajan’ PSK di Malang. 

Bahkan, Donjuan tak hanya menyesal terkena penyakit mematikan itu. Ia pun harus menerima kenyataan bahwa ayahnya menceraikan ibunya karena ulahnya. 

Sang ayah, sebut Donwori, 56, justru menyalahkan ibunya, Karin yang terlalu memanjakannya.
”Enggak enak sama ibu. Kasihan ibu diceraikan sama ayah karena ulahku,” kata Donjuan menemani ibunya, Karin dalam pengajuan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jumat (10/2)

Dalam kondisi masa rehabilitasi, Donjuan memang sengaja mengantarkan sendiri ibunya untuk proses mediasi. 

Dia tak mau ibunya sedih sendirian karena beban yang dihadapinya sangat berat. Warga yang tinggal di kawasan Gunung Anyar, Surabaya Timur, itu tak menyangka bila kebiasaanya ’jajan’ PSK waktu kuliah di Kota Apel, berdampak pada hidupnya. 

”Saya ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS, Red). Ibu dan ayah berpisah juga. Kalau ibu tidak memberi dukungan, mungkin saya pilih bunuh diri saja,” kata Donjuan. 

Penyesalan datangnya memang selalu di akhir cerita. Menurut Donjuan, waktu kuliah ia terpengaruh pergaulan di kampusnya. 

Teman-temannya sering ’beli’ wanita dan di bawa ke Batu. Maklum, Batu bisa ditempuh hanya setengah sampai satu jam dari Malang. 

Batu juga berhawa dingin, sehingga paling endez kalau dipakai untuk ho ho hi he. Dia pun ikut-ikutan dan akhirnya seringkali meminta uang bulanan hingga Rp 10 juta ke orang tuanya. 

Saking sayangnya Karin, perempuan itu pun ya saja. Karin tak berpikiran, uang puluhan juta itu digunakan Donjuan untuk apa saja. 

Dia hanya berpikiran, tak ingin anaknya hidup susah ketika jauh dari orang tua. Sebenarnya, ayahnya seringkali menolak.

Akan tetapi, Donjuan selalu berhasil merayu ibunya. ”Ibu emang sangat sayang sama aku. Tidak pernah sekalipun menolak permintaanku,” jelasnya. 

Maklum, Donjuan adalah anak bungsu laki-laki terakhir dari tiga bersaudara. Sampai akhirnya, pada tahun 2014, Donjuan sakit dan didiagnosa HIV-AIDS. 

Di situlah, rumah tangga orang tuanya yang awalnya tentram dan tidak ada masalah, mulai runyam. Sang ayah seringkali menyalahkan sikap sang ibu yang selalu membela Donjuan. 

Begitu pula Donjuan yang selalu meminta bantuan ibunya jika ia disalahkan oleh ayahnya. Sampai akhirnya, ayahnya kesal dan menalak cerai Karin. 

Sementara Karin yang begitu bersahaja tidak terlalu berkomentar banyak. Ia menyadari kalau selama ini terlalu sayang pada anaknya. 

Meskipun demikian, ia tak mau menyalahkan Donjuan maupun suaminya. 

”Saya memang yang salah. Mungkin sudah nasib. Kalau enggak gini, anak bungsu saya juga enggak sadar. Namanya juga ibu. Sekalipun anak saya jadi penjahat, tetap akan saya bela mati-matian,” kata nenek dua cucu itu.

Sumber:  http://www.jpnn.com/news/jajan-psk-akhirnya-divonis-terserang-aids


Senin, 27 Februari 2017

Jangan abaikan 8 kelainan pencernaan ini!


Organ dalam perut memiliki jaringan yang sangat halus dan bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, bahkan berujung pada operasi atau kematian. Jadi, jangan remehkan kelainan pencernaan yang Anda rasakan. Kenali beberapa jenis kelainan pencernaan yang bisa berbahaya, seperti dilansir oleh Health Me Up berikut ini.

1. Mulas

Rasa mulas dan sering bersendawa adalah salah satu gejalanya. Rasa mulas bisa terjadi karena iritasi pada esofagus. Selain itu, mulas juga disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi, seperti bawang merah, bawang putih, minuman yang mengandung kafein, tomat, anggur, atau minuman beralkohol.

2. Refluks (dispepsia)

Dispepsia adalah penyakit pencernaan yang paling umum dialami oleh banyak orang. Sekitar 40 - 60 persen orang pasti pernah mengalaminya sekali dalam seumur hidup. Penyakit ini ditandai dengan nyeri secara terus-menerus di perut bagian atas atau dada bagian bawah. Gejala lainnya adalah mual dan muntah.

3. Diare

Diare juga salah satu penyakit pencernaan yang umum dialami banyak orang. Gejalanya adalah sering buang air besar yang berair dan tidak padat. Biasanya diare tidak serius dan disebabkan oleh iritasi pada usus besar atau penyakit lainnya. Selain itu, diare juga bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Lebih serius lagi jika diare disebabkan oleh racun, seperti pada kasus keracunan makanan.

4. Sembelit

Sembelit atau konstipasi adalah penyakit yang berlawanan dengan diare. Ini dikarenakan kurangnya cairan dan asupan serat yang tidak memadai untuk proses pengolahan makanan. Selain itu, sembelit juga disebabkan oleh kurangnya aktivitas dan olahraga. Gejala yang mudah dikenali adalah rasa nyeri, pembengkakan pada daerah perut, jarang buang air besar, dan kotoran yang sangat keras.

5. Gastritis

Gastritis terjadi karena peradangan pada lapisan lambung. Sebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah gangguan peradangan pada mukosa lambung. Gastritis bisa menjadi kronis dan akut. Biasanya gastritis diikuti dengan penyakit anemia pernisiosa yang terjadi pada manula. Penyebabnya adalah konsumsi berlebihan makanan seperti rempah-rempah, obat penghilang rasa sakit, teh, kopi, tembakau, serta alkohol.

6. Sariawan lambung

Maag juga bisa disebabkan oleh adanya sariawan pada lambung. Sariawan lambung adalah luka pada lapisan mukosa lambung, biasanya juga disebut tukak lambung. Luka ini bisa membesar dan mengenai bagian dalam perut. Selain faktor seperti stres dan kebiasaan makan yang buruk, luka inilah yang menyebabkan nyeri pada perut.

Jika luka ini dibiarkan saja, maka pada akhirnya bisa berakibat fatal seperti nyeri yang parah, kembung, muntah darah, mual, dan penurunan berat badan.

7. Batu empedu

Batu empedu adalah penyakit pencernaan yang penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun kebanyakan faktor genetik dan hormon berperan dalam hal ini. Batu empedu bisa terdeteksi jika dilakukan pemeriksaan USG secara rutin. Batu empedu ini bisa menyebabkan penyakit lain seperti sakit perut, demam, sakit kuning, dan pankreatitis. Jika sudah parah, maka satu-satunya cara untuk menyembuhkan penyakit ini adalah melalui pengangkatan kandung empedu.

8. Darah pada kotoran

Darah pada kotoran adalah gejala penting pada penyakit pencernaan. Selain berdarah, biasanya penyakit pencernaan juga dikuti rasa nyeri ketika buang air besar. Penyebabnya sebenarnya sederhana, seperti haemorophoids (penumpukan) pada anus. Penyebab lainnya yang lebih serius adalah adanya tumor di dalam perut. Jika Anda mendapati ada darah dalah kotoran Anda, maka sebaiknya jangan abaikan. Segera periksakan diri Anda ke dokter.

Itulah delapan macam penyakit pencernaan yang sering terjadi, namun tak boleh diremehkan begitu saja. Jika Anda pernah mengalaminya, sebaiknya waspada. Jika gejala berlanjut, lebih baik periksakan diri Anda ke dokter.

Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan


Sakit tenggorokan merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi saat musim kemarau dan hujan. Apalagi akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bersahabat dengan kita.

Mungkin anda beranggapan bahwa sakit tenggorokan itu permasalahan yang enteng. Padahal, kalau ini dibiarkan bisa berakibat fatal.

Berikut ini adalah cara mengatasi sakit tenggorokan, seperti dilansir dari laman Prevention.
1. Berkumur menggunakan air garam
Air garam mempunyai manfaat untuk mengurangi peradangan dengan menghancurkan keaasaman yang mengarah pada pada iritasi tenggorokan.

Larutkan  ¼ hingga ½ sendok teh garam pada delapan ons air hangat. Kumur setiap jam
2. Meminum cairan ekstra dingin
Menggunakan cairan dingin bisa mengurangi peradangan yang anda alami
3. Hindari makanan asam
Penyebab umum sakit tenggorokan adalah Refluks asam. Maka dari itu anda harus menghindari soda, gorengan, atau buah jeruk dan lemon.
4. Meminum teh kunyit
Manfaat kunyit yang kita ketahui adalah untuk mencegah kanker atau penyakit otak. Akan tetapi ada manfaat lain dari kunyit yaitu bisa meringankan dan menyembuhkan sakit tenggorokan.
5. Konsumsi Ibuprofen
Ibuprofen bisa meringankan pembengkakan dan iritasi, sehingga bisa menghentikan batuk dan sait tenggorokan
6. Istirahat yang cukup
Memiliki waktu istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi sakit tenggorokan. Karena apabila istirahat kurang, kekebalan tubuh kita juga akan mengalami penurunan.

Sabtu, 11 Februari 2017

Petaka Pesugihan, Istri Mengancam Nikah dengan Pria Arab

Petaka Pesugihan, Istri Mengancam Nikah dengan Pria Arab. Ilustrasi Fajar/radar Surabaya/JPNN.com
Hanya dua pilihan yang disodorkan Sephia,33, kepada suaminya, Donwori, 35. Hidup dalam kemiskinan bersama keluarga atau menjadi TKI di luar negeri.

Pilihan si Donwori tetap yang pertama, ia mau mati sampai akhir hayat bersama sang keluarga.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Kalau bisa mati pun dikubur satu lahat bersama orang tua dan saudaranya.

Bahkan, demi hidup sengsara bersama dengan keluarganya, ia rela saja digugat cerai Sephia di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya.

”Saya tahu sengsara ini karena dosa kakek. Tapi masak saya tega ninggalkan orang tua dan saudara-saudara saya. Mantan istri itu ada, tapi mantan anak dan saudara kan tidak ada,” kata Donwori terlihat sengsara sesengsara hidupnya.

Dilematika itu terlihat dari wajah gundahnya usai sidang gugatan cerai pekan lalu.

Donwori berusaha mendekati istrinya, namun Sephia justru menghindar.

Sephia sangat ketus dan bahkan mengancam akan mencari pria Arab usai menjadi TKW di luar negeri.

Tak berbeda dengan Sephia, sejak bangkrutnya sang keluarga, Donwori dan orang tuanya sudah mencarikan penyebab miskinnya mereka.

Paranormal menyatakan bila keluarga itu akan miskin tujuh turunan karena sang kakek mengambil pesugihan dari keturunan.

Jatah rezeki anak cucu diambil dulu oleh kakeknya, maka dari itu keturunannnya akan miskin selamanya.

Ritual pesugihan dilakukan sang kakek di kawasan Gunung Kawi Malang Selatan.

”Saya sih tidak paham. Orang tua yang paham. Tapi saya ingat omongan kakek kalau habiskan harta sekarang saja, nanti tua tidak usah,” kata Donwori mengingat omongan kakeknya.

Pertanyaan itu dianggap angin lalu oleh Donwori dan saudara-saudaranya.

Makanya, semasa hidup sang kakek sangat loyal kepada anak dan cucu-cucunya.

”Sudah risiko kami. Kata dukun ditebus apapun juga tidak akan berhenti. Mungkin benar keputusan istri menjauh dari kesengsaraan yang dibikin kakek saya,” kata Donwori.

Donwori pun pasrah bila anak-anaknya diambil alih asuh oleh mertuanya atau ibunda Sephia.

”Kalau ikut saya miskin begini. Enggak apalah ikut mertua yang penting mereka sukses,” kata Donwori.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/petaka-pesugihan-istri-mengancam-nikah-dengan-pria-arab

Ajakan Istri yang Ditolak Suami Karena Alasan Lelah

Ajakan Istri yang Ditolak Suami Karena Alasan Lelah. Foto JPNN.com
Bagi Karin menikah itu bukan hanya urusan dijaga tiap hari kayak satpam.

Namun, kebutuhan biologis jadi nomor ‘one’. Makanya, ketika suami tidak bisa memberikan nafkah, perawat ini memilih memutus hubungannya dengan Donwori.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Persoalan biologis Karin dan Donwori sebenarnya puncak kekecewaan selama 5 tahun terakhir ini.

Karin menyatakan suaminya sering menolak berhubungan suami istri dengan alasan lelah naik bus Jember-Surabaya.

“Saya pernah bilang kau capek ya tidur di Surabaya. Bisa tidur di rumah ibu saya. Lha tapi ngeyel aja minta pergi pulang (PP) Jember Surabaya,” kata Karin.

Bagi Karin perjalanan panjang itu tentu bikin kepikiran. Karin selalu memikirkan hal-hal yang jelek dalam perjalanan.

Entah itu kecelakaan atau tindak kriminalitas. Tak dipungkiri, tindak kriminalitas di bus kota cukup tinggi.

Namun, lebih dari itu, Karin juga berpikir kelelahan lantaran menempuh jarak yang cukup jauh.

Maka dari itu, Karin sangat ingin suaminya hanya pulang seminggu dua kali.

"Buat apa pulang tiap hari tapi bikin sakit hati. Mending pulang hanya dua kali seminggu tapi bikin puas dan bahagia," kata Karin dengan wajah dongkol setengah marah.

Selain alasan pribadi, Karin merasa jengkel bila suaminya tidak pernah bisa memuaskan hasratnya.

Itu berbeda dengan cerita teman-temannya sekantor yang menyatakan sangat senang dan puas berhubungan dengan pasangannya.

Padahal, mereka melakukan dengan pasangannya hanya seminggu dua kali atau sampai tiga kali.

"Teman-tmen itu manasi terus. Saya stres banget. Pikirku suamiku kok loyo," tandas dia.

Terlebih Karin berpikir bila kondisi suaminya yang loyo itu tidak lain jga diprediksi ada pihak ketiga.

“Kata teman-teman gitu. Kalau hanya saya seharusnya bisa (memuaskan hasrat, Red). Ini tidak bisa. Wah pasti ada yang tidak beres,” katanya.

Karin menilai suaminya mengalami lemah syahwat yang diprediksi bakal banyak penyakit tua yang nanti dialami oleh suaminya.

“Saya kasih pilihan dua, dia pulang seminggu dua kali, atau tidak pulang sama sekali. Eh milihnya pulang tiap hari ketemu anak, ya sudah saya cut,” tandasnya.

Sementara untuk harta gana-gini, Karin memastikan akan tetap memperjuangkan sampai titik darah penghabisan.

“Harus maulah (rumah dikasih ke Karin,Red). Harta suami itu punya istri bro,” jelasnya.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/ajakan-istri-yang-ditolak-suami-karena-alasan-lelah

Kala Istri Berontak Karena Hasratnya tak Terpuaskan

Kala Istri Berontak Karena Hasratnya tak Terpuaskan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Berstatus anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang berdinas di pelabuhan Tanjung Perak membuat Donwori, 45, harus pulang­pergi (PP) Jember­Surabaya untuk bertemu istri nya, Karin, 40.

Tapi karena kelelahan di jalan, acap kali Donjuan tidak bisa lagi memberikan nafkah batin ke sang istri. Lhoalah.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Sebagai suami, Donwori sebenarnya pria yang sangat bertanggung jawab. Ia rela pulang pergi Jember-Surabaya yang waktu tempuhnya bisa mencapai sekitar 5-6 jam.

Hal itu tidak lain demi bertemu dengan istri dan anak-anaknya tiap hari.

Sayang, perjuangan Donwori pulang-pergi Jember-Surabaya tiap hari itu harus dibalas dengan air tuba.

Karin mengajukan gugatan cerai karena menganggap bahwa suaminya tak bisa memuaskan hasratnya.

”Istri itu pikirannya begitu (berhubungan badan, Red) saja. Padahal kalau saya egois, tidak mungkin saya PP Jember-Surabaya, kan jauh dan capek. Tiap hari berangkat pukul 03.00 pagi, pulang sore pukul 17.00,” kata Donwori di sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas I Surabaya di Ketintang.

Dalam sidang itu, gugatan yang diajukan Karin adalah karena faktor biologis.

Karin menyatakan tidak puas dengan suaminya. Ia merasa suaminya sering ’keluar’ lebih dulu, sementara dia belum apa­apa.

Belum lagi, sang suami kerap beralasan capek kalau dia lagi sedang pingin.

Untuk gugatan cerai dari sang istri, Donwori mengaku tidak keberatan.

Bahkan, dia akan dengan senang hati membantu mempercepat perceraian itu karena sang istri memang meminta.

Namun untuk tuntutannya, Donwori mengaku sangat keberatan. Bahkan, dia sampai meminta bantuan seorang pengacara.

Sebab untuk cerai, Karin menuntut macam­macam. Mulai dari harta gana-gini rumah di Jember, sampai jatah nafkah untuk anak­anak selama setahun.

Donwori mengaku tidak akan memberikan tempat tinggal mereka di Jember, karena rumah itu adalah hasil kerja kerasnya.

Karin memang ikut bekerja membantu nafkah rumah tangga. Tapi menurut dia, Karin lebih banyak mengirimkan hasil kerjanya itu ke orang tuanya yang tinggal di kawasan Demak, Surabaya.

”Istri saya memang asli Surabaya, tapi dinas di Jember. Dia itu memang sejak dulu wanita yang kurang bersyukur. Coba lihat teman­teman saya yang lain (rekan seprofesinya di TNI AL, Red). Karena suaminya kerja jauh, mereka milih tinggal di basecamp karena capek kalau harus pulang­pergi,” ungkap Donwori.

Diakui Donwori, dia memang kelelahan di jalan karena jarak yang terlalu jauh pulang pergi Jember­Surabaya.

Akan tetapi, Karin seakan tidak mau tahu. Karin tidak pernah melihat kondisi fisik suaminya yang kini sudah menginjak usia 45 tahun.

“Pokoknya dia minta dilayani set-set wes, langsung tancap gas. Di situ, saya sering menggos-menggos dan akhirnya ya nyerah duluan kalau di ranjang sama istri. Kalau fisik ini prima, saya bisa gas pol,” ungkap Donwori.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/kala-istri-berontak-karena-hasratnya-tak-terpuaskan

Sudah Jadi Desainer Artis, Lupa Diri, Istri Mengaku Jablai


Sudah Jadi Desainer Artis, Lupa Diri, Istri Mengaku Jablai. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Mulanya, Donjuan, 46, hanya bekerja sebagai asisten desain dan penata rambut. Kini, ia menjadi salah satu desainer ternama di Indonesia.

Sayangnya, di tengah kariernya yang melejit ia mengalami penurunan gairah seksual.

Pria asal Manukan yang kini tinggal di Jakarta itu emoh lagi sama istrinya, Karin, 45.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Kehadiran Donjuan ke Surabaya, Jawa Timur tidak lain untuk mengurus talak cerai yang ia layangkan untuk istrinya.

Jarang pulang ke Kota Pahlawan ini bikin ia mengalami penurunan gairah seksual.

”Mungkin karena saya jarang pulang jadi hasratnya tidak muncul. Tapi, yang utama karena saya sudah bosan dengan wanita,” kata Donjuan di sela-sela sidang cerainya, Selasa (13/12).

Bersama pengacaranya, Donjuan menyatakan hanya akan sekali hadir dalam sidang talak cerainya.

Hal itu dikarenakan ia akan langsung bertolak ke Jakarta untuk mendesain baju pesananan salah satu artis ternama Indonesia.

Tak hanya itu, awal tahun 2017, ia juga akan terbang ke Amerika untuk show di New York.

Meski sudah tidak mencintai sang istri, bapak dua anak itu mengaku masih  berhubungan baik dengan istrinya.

Ia merasa istrinya sangat membantu dalam masa-masa susah dulu. Sang istri dan keluarganyalah yang membantu meraih kariernya.

Sang istri rela ditinggal ke Jakarta untuk menjadi assisten desain sahabatnya.

Karin memilih menetap di Surabaya untuk menemani kedua anak dan orang tuanya.

Kehidupan di Jakarta memang membuatnya ia berubah. Donjuan mengaku pergaulan di Jakarta terutama di kalangan artis sangat bebas.

”Yang sudah nikah bisa saja berhubungan dengan pacar yang sesama jenis. Saya juga ditaksir sama beberapa artis dan desainer cowok, tapi sampai saat ini saya menolak,” kata Donjuan dengan suara gemulai.

Ia merasa mulai jijik dan tidak tertarik lagi untuk berhubungan badan, terutama dengan wanita.

”Saya sering jemok-jemok badan wanita. Dari yang artis bahenol sampai kerempeng. Dari yang cantik sampai yang elek. Bosan kali ya sekarang saya emoh tuh sama wanita,” kata Donjuan.

Ternyata, hal itu berimbas pada hubungan seksualnya. Ketika istrinya ke Jakarta tiba-tiba ia emoh menyentuhnya.

”Istri marah dan saya menjelaskan dengan baik. Kalau memang saya tidak lagi bisa melakukannya,” kata Donjuan.

Karin yang awalnya sakit hati pun akhirnya menyadari bila suaminya mengalami penurunan seksual.

”Ini sudah hampir dua tahunan. Saya mau marah tapi dia itu jujur. Meski tidak dikasih nafkah biologis namun ia memberi nafkah bulanan yang cukup besar, ya Rp 15 juta per bulan,” kata Karin.

Bahkan, nafkah itu bisa lebih besar lagi bila Donjuan mendapatkan order baju banyak.

”Alhamdulillah saya sudah bisa beli rumah dan bangun kos-kosan. Semua dikirim suami. Ia juga janji tidak akan tetap ngirimi uang untuk anak. Ya tidak masalah (cerai, red). Saya sudah bisa hidup dengan kos-kosan kok,” jelasnya.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/sudah-jadi-desainer-artis-lupa-diri-istri-mengaku-jablai

Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami

Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Di dunia ini tidak ada yang gratis. Entah keluarga apalagi suami.

Begitu pun yang dilakukan Sephia pada suaminya. Ia tidak mau suaminya santai-santai menikmati rumah warisan orang tuanya.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya


DALAM proses talak cerai, Donwori merasa bila istrinya sungguh keterlaluan memperlakukannya. Donwori sering diusir bila melakukan kesalahan sekecil pun.

Terakhir, Donwori makin nelongso saat barang­barangnya dibuang di teras rumah karena belum membayar sewa tinggalnya.

“Tekor. Sudah ngasihkan semua gaji. Saya juga harus putar otak untuk cari uang buat bayar sewa rumah,” kata Donwori.

Sebagai suami Donwori sadar bila tanggungjawabnya adalah menghidupi istri dan anaknya.

Namun, ia merasa istrinya tak pernah melihat perjuangannya.

“Iya kalau saya mampu (beli rumah, Red). Buat hidup sehari­hari aja gaji pas­pasan. Ya kalau mau beli rumah ya pelan­pelan nabung,” kata Donwori. 

Sephia hanya beranggapan bila tugas seorang suami yang utama adalah bisa membelikan rumah.

”Iyalah. Ibu saya lho dulu waktu mau nikah sudah dibelikan rumah sama ayah saya. Saudara-saudara juga. Suami aja yang tidak bisa belikan rumah,” kata Sephia.

Berkaca dari orang tua dan saudaranya yang bisa beli rumah, Sephia pun sudah sangat ingin suaminya membelikan rumah atas namanya.

Ia ingin rumah yang dibelikan Donwori menjadi aset dia dan anak-anaknya kelak.

“Kalau bisa sih masih muda sudah bisa punya rumah dua. Bisa buka kos-kosan atau dikontrakkan. Tapi ya itu suami gak bisa belikan,” kata Sephia yang berkali-kali menyalahkan Donwori.

Menurut Sephia, sebenarnya untuk menuruti nafsunya supaya bisa beli rumah lagi, ia pernah berniat untuk bekerja.

Namun, suaminya melarang bekerja karena Sephia seringkali merasa bosan di tempat kerja barunya.

Ia juga sering dikucilkan oleh temannya karena super cerewet.

“Saya itu tidak pernah jodoh sama kerja. Sebulan resign. Sampai bosan ngelamarnya,” kata Sephia.

Meski demikian ia tak pernah berhenti untuk melamar pekerjaan supaya tujuan utamanya membeli rumah baru bisa tercapai.

“Pokoknya punya rumah lagi. Kalau suami tidak bisa membelikan ya sudah pisah saja,”
kata Sephia.

Untuk melawan sang suami di persidangan, Sephia minta bantuan seorang pengacara.

“Biar jadi gembel sekalian. Emang mudah cari istri yang sudah punya rumah warisan kayak aku,” tantangnya.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/tuntutan-seorang-istri-yang-pengin-bahagia-bersama-suami

Kisah Istri yang Memiliki Kelainan Puncak Kesenangan

Kisah Istri yang Memiliki Kelainan Puncak Kesenangan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Memiliki kelainan orgasme tentu tak pernah diharap Sephia, 36.

Apalagi kelainan yang disebut gangguan sindrom gangguan genital yang menghancurkan rumah tangganya.

Perasaan bersalah bercampur aduk cinta tumplek blek saat sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 A Surabaya, Rabu (7/12).

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Terbalik dengan kondisi Donwori, 40, yang ngotot menceraikan istrinya. Sephia justru menolak untuk bercerai.

Ia pun menyampaikan rasa bersalahnya karena tidak bisa berhasrat pada Donwori.

”Suami itu emang agak bodoh. Tidak mau berhubungan kan belum tentu tidak cinta. Sudah tahu aku mengalami sindrom gangguan genital, kok enggak ngerti juga sih,” kata Sephia dengan wajah ditekuk-tekuk kayak kertas lipat.

Tampil dengan mini dress bewarna abu-abu Sephia tampak anggun.

Sephia merasa kelainan itu membuat suaminya tersiksa.

”Ini tak pernah saya harapkan,” katanya.

Menurut Sephia, ia baru menyadari kelainan tersebut ketika masih kuliah.

Ia merasa ada yang aneh ketika benda bergerak, seperti mobil, eskalator, sepeda motor dan lainnya.

Awalnya, tentu ia tak langsung orgasme besar. Hanya sedikit cairan yang keluar dari alat reproduksinya.

Akan tetapi, lambat laun mulai sadar bila ada yang aneh dan gangguan dalam tubuhnya. Sephia mulai merasa gangguannya makin parah usai menikah.

Itu bermula ketika Sephia merasa tidak puas berhubungan dengan suaminya, Donwori.

Ia merasa lebih mendapatkan kenikmatan dengan barang yang ia lihat.

Karena barang bergerak yang ia lihat bisa sampai 20 kali dalam sehari, maka ia memakai popok dewasa.

Popok dewasa bisa menampung tiga kali orgasme. Sebenarnya untuk mengurangi sindrom gangguan itu ia dan suaminya sudah datang ke psikolog sampai dokter andrologi.

Ia pun diberi obat penetral orgasme dan disarankan melakukan olahraga untuk mengurangi kebiasaannya. Orgasmenya pun sempat sembuh selama dua tahun.

Sayangnya, aktivitas itu kembali berlanjut. Sephia merasa bila suaminya tak mendukung kesembuhannya karena tidak mau memberikan uang pengobatan.

”Obat itu kan mahal. Tidak dikaver lagi sama BPJS. Tahu juga lah kebutuhan rumah tangga mahal bu,” kata Sephia.

Tak hanya itu, Sephia merasa suaminya juga cuek dan membiarkan aktivitasnya konkow di Taman Bungkul sampai berorgasme.

”Kalau disalahkan saya saja ya tidak maulah. Semuanya itu pasti ada sebab dan akibatnya,” jelasnya.

Sementara itu, proses sidang tampaknya akan berlanjut masih lama.

Karena dalam sidang talak Sephia bersikukuh untuk bersatu, sementara Donwori sudah ingin segera jadi duren alias duda keren.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/kisah-istri-yang-memiliki-kelainan-puncak-kesenangan

4 Kali Beristri Dokter, Terakhir Persunting Guru Langsung Hamil

4 Kali Beristri Dokter, Terakhir Persunting Guru Langsung Hamil. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Entah apa yang bikin Donjuan, 40, selalu jadi incaran dokter-dokter cantik. Empat kali menikah ia selalu beristrikan si dokter cantik.

Namun, ending kisah rumah tangganya pun sama. Tak punya anak.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Memilik wajah nan elok ganteng bak Stefan William bikin Donjuan jadi pujaan hati para wanita.

Bekerja sebagai akuntan pajak plus memiliki usaha sepatu sport dan kitchen set room bikin para wanita pun tak bisa menolak pinangannya.

Empat dokter pernah menjadi istrinya. Tentunya, sikap sopan dan baik membuat empat dokter luluh lantak dengan pria yang tinggal di kawasan elit Villa Bukit Mas tersebut.

“Beristri dokter-dokter juga bukan keinginan kok. Saya milihnya sih yang biasa-biasa saja. Yang penting bisa hamil gitu aja,” kata Donjuan di sela sela sidang putusan gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Senin (5/12).

Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Donjuan menyatakan kalau gugatan cerainya kali Ini karena dia dan istri keempatnya tidak segera dikarunia anak.

Padahal, mereka sudah kontrol ke semua dokter baik kandungan, urologi maupun andrologi tentang kondisi kesehatan rahim maupun sperma Donjuan.

“Sebelum menikah malahan mengeceknya. Setelah menikah malah makin rajin (kontrol dokter, Red),” kata Donjuan.

Bahkan, sudah berkali-kali Donjuan dan istrinya melakukan bayi tabung.

Namun, cara mendapatkan bayi dengan sistem moderen itu tetap gagal ia lakukan.

Memang dari awal menikah dengan para dokter tersebut, Donjuan menyatakan tidak hanya karena jatuh cinta.

Akan tetapi, dorongan dari keluarga besar yang memang berharap Donjuan bisa mendapatkan anak dari seorang dokter.

Maklum, Donjuan anak bungsu dengan kedua orang tua yang dokter dan pengusaha.
Karena Donjuan tak mau jadi dokter, maka orang tua pun berharap mendapatkan mantu dokter.

”Selain kenalan sendiri juga dikenalkan orang tua,” kata Donjuan.

Sampai akhirnya sang keluarga dan Donjuan sendiri menyerah karena belum bisa memiliki anak.

Apalagi, ia kini sudah berusia 40 tahun. Sampai akhirnya, Donjuan mengatakan pada orang tuanya untuk mencoba menikah lagi dengan wanita yang tidak berstatus dokter.

Tak sengaja pembicaraan itu didengar oleh istrinya. Maka sang istri mengajukan gugatan cerai. Akan tetapi, ibarat pepatah ada udang di balik batu.

Saat itu pula ternyata Donjuan sudah berkencan dengan seorang wanita yang berstatus guru.

Perkenalan itu berawal dari sahabatnya. Guru yang umurnya baru 25 tahun.

“Anaknya sangat agamis. Orang tuanya juga ketat. Saya sudah nikah siri dua bulanan. Alhamdulillah sekarang ia hamil 3 minggu,” kata Donjuan.

Dari kehamilan istri seorang guru yang kelimanya itu, Donjuan sangat ingin segera mensahkan pernikahannya.

Ia ingin lakukan supaya nanti sang jabang bayi tetap bisa berstatus anaknya di atas akta lahir.

“Kalau hamilnya kelewat dua bulan sulit dapat status nama ayahnya di akta lahir. Ini sudah saya kebut pendaftarannya. Minggu depan saya nikah sah di KUA. Ealah iso punya anaknya bukan sama dokter, tapi sama bu guru” katanya bahagia.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/4-kali-beristri-dokter-terakhir-persunting-guru-langsung-hamil

Rela Dinikahi Ipar, Ijab Kabul di Hadapan Kakak yang Koma

Rela Dinikahi Ipar, Ijab Kabul di Hadapan Kakak yang Koma. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Inilah yang mungkin disebut budaya ngarang wuluh.

Seorang wanita yang tinggal di kawasan Tandes ini mau menikah dengan kakak iparnya.

Tujuannya satu, untuk mengasuh keponakan-keponakannya yang ditinggal mati ibunya.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

SOSOK Karin memang sangat keibuan. Dia pernah sakit hati dengan seorang pria dan memutuskan tidak akan menikah.

Tahun 1990 rahimnya juga dioperasi, karena ada bakal kanker yang dimungkinkan akan semakin ganas bila dibiarkan.

Namun, tahun 1993 ia tak bisa menolak untuk menikah dengan kakak iparnya alias suami kakak perempuannya. Hal itu karena permintaan kakaknya yang nyawanya tidak bisa ditolong lantaran terkena kanker payudara.

“Keluarga kami memang punya indikasi keturunan kanker. Saya dulu masih mau tumbuh sudah dioperasi. Alhamdulillah, sekarang tidak apa-apa,” kata Karin ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jum’at (2/12).

Awalnya, Karin menolak untuk menikah dengan suami kakaknya, sebut saja namanya Donjuan.

Apalagi waktu itu, Karin masih berumur 20 tahun. Sementara, Donjuan sudah hampir berkepala 5.

Akan tetapi, ia tak sanggup menolak lantaran keponakannya yang tidak lain adalah anak kakaknya masih berumur 2 bulan.

Sementara anak pertamanya, masih berusia 11 tahun.

“Kakak memang menikah di usia yang sudah tua. Makanya sudah kepala empat anaknya masih kecil-kecil,” jelasnya.

Sampai akhirnya, Karin tak berkutik karena keluarganya sudah menyiapkan segala kebutuhan pernikahan di dalam rumah sakit.

Suasana makin terasa menyentuh hati tatkala Donjuan mengucapkan ijab kabul di hadapan kakak Karin yang sudah dalam keadaan koma.

Satu jam setelah akad, kakaknya pun meninggal. Setelah itu tanggung jawab Karin pun menjadi ibu dari kedua keponakannya.

Karin tetap bekerja lantaran ia sudah berstatus PNS, sementara Donjuan bekerja sebagai tentara Angkatan Laut (AL).

Menurut Karin, di sela ia bekerja, keponakannya diasuh oleh orang tuanya yang kebetulan ikut dengannya.

Sejak muda Karin memang sudah mandiri. Lulus SMA dia ikut CPNS dan diterima di salah satu instansi perhubungan.

Setelah tiga tahun menikah, wanita kelahiran 1 Desember 1973 itu harus kehilangan Donjuan.

Ia kecelakaan di kawasan Perak, sehingga ia pun harus mengasuh kedua keponakannya yang sudah dianggap anaknya sendiri itu seorang diri.

“Sayang banget sama anak-anak. Kasihan anak-anak tidak punya orang tua. Mbak Karin dan Mas Juan sudah tidak ada,” kata Karin.

Kini, empat tahun ia hidup sendiri dan makin mencintai dua keponakannya. Karin yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara perempuan semua itu, merasa menjadi bibi dan tante yang paling disayangi keponakannya.

“Keponakan saya tujuh. Kalau beli baju, ya beli tujuh. Kalau beli makan, ya ingat keponakan-keponakan. Ya gimana lagi, saya tidak mungkin punya anak. Jadi, ya buat keponakan saja,” kata Karin.

Karin merasa sangat bersyukur memiliki keponakan yang sangat mencintainya.

Ia selalu banyak rezeki bila usai berbagi dengan keponakannya. Selain bekerja sebagai PNS, Karin juga berhasil memiliki bisnis kue kering dan toko beras di depan rumahnya.

“Bersyukur terus. Berkah merawat anak-anak yatim. Semua ini juga rezeki untuk mereka,” curhat Karin.

Sumberhttp://www.jpnn.com/news/rela-dinikahi-ipar-ijab-kabul-di-hadapan-kakak-yang-koma

Sewa Dukun Beradu Ilmu Hitam Lawan TTM Suami

Sewa Dukun Beradu Ilmu Hitam Lawan TTM Suami. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com
Memiliki suami baik dan mertua yang sayang begitu sangat membahagiakan Karin,34.

Sayangnya, kebahagiaan itu selalu diganggu oleh Sephia, teman tapi mesra (TTM) suaminya tiap waktu.

Meski demikian, Karin dan mertuanya, Mira tetap bisa menjadikan keluarga bersatu.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

MIRA berjanji selama napas masih di kandung badan, ia akan tetap mempertahankan pernikahan anak semata wayangnya dengan cara apapun.

Sebagai mantu dan mertua, Karin dan Mira sudah seiya sehati untuk bisa menghapus nama Sephia dari hati Donjuan. 

Tidak hanya merayu dan menggoda suaminya, Sephia juga sering mengguna-gunai suaminya supaya bisa kecantol dengannya.

Tak heran, kini Donjuan makin lama seperti orang linglung.

Dalam penarikan gugatan cerai, Donjuan datang. Ia duduk didampingi Mira. Terlihat Donjuan frustasi.

Tatapannya kosong dan tak berbicara satu kata apapun.

”Suami itu linglung. Sudah dimakanin apa saja sama Sephia. Jampi-jampi lewat kopi. Semuanya sudah,” kata Karin.

Hal itu diketahui Karin ketika tak sengaja mengambil kertas yang jatuh di rumahnya.

Kertas itu bertuliskan Arab. ”Saya cek ke ustad. Itu kayak tulisan jimat cinta,” kata Karin.

Beberapa kali Sephia sembunyi-sembunyi ke rumahnya.

Keesokannya, Donjuan sudah seperti orang linglung. Lalu, mencari Sephia.

”Saya kan sewa bodyguard untuk memata-matai suami. Jadi ketahuan terus,” kata Mira.

Selain memberikan service dan melayani suaminya dengan baik, Karin menyatakan juga  melakukan dengan cara magis.

Karin menyatakan sudah ratusan dukun dan orang pintar yang ia datangi untuk mempertahankan rumah tangganya.

Hal itu dilakukan setelah mengetahui bila Sephia juga sering mengguna-guna Donjuan.

”Kalau tidak didahului ya tidak mungkin. Sephia dukunnya sakti. Saya juga tidak mau kalah dong,” ketus ibu dua anak itu.

Karin memutuskan untuk kembali ke suaminya juga karena tidak tega dengan anak-anaknya. Karin pun akan mengajak Donjuan dan mertuanya untuk hijrah ke Singapura.

”Kebetulan mama punya apartemen di Singapura. Mau dijual tapi saya tidak memperbolehkan. Minggu depan kami berangkat dan menetap untuk sementara di Singapura. Saya sudah menghubungi saudara untuk kerja di perusahaannya,” pungkas Karin.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/sewa-dukun-beradu-ilmu-hitam-lawan-ttm-suami

Jumat, 10 Februari 2017

Perjuangan Seorang Wanita Bersuami Minta Dinikahi Mantan Pacar


Sebelum menikah dengan Karin, 34. Donjuan, 40, berpacaran dengan Sephia, 36.

Sayangnya, kisah kasih itu kandas lantaran orang tuanya tidak pernah menyetujui hubungan Donjuan dam Sephia.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

SALAH satu penyebab orang tua Donjuan, sebut Mira, 64 tidak pernah setuju dengan Sephia karena background keluarganya yang sering bermasalah.

Orang tua Sephia seringkali berurusan dengan polisi karena menjadi pengepul barang curian.

Ibunda Sephia juga seringkali kepergok selingkuh.

”Kalau melihat anaknya (Sephia, Red) cantik. Keluarganya itu yang berantakan. Ayahnya maling. Ibunya tukang selingkuh. Ya tidak mungkinlah saya menyerahkan anak semata wayang pada wanita dari background keluarga rusak begitu,” kata pensiunan PNS itu di sela­sela penarikan gugatan cerai mantunya, Karin di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Kamis (1/12).

Bagi Mira, bukan persoalan bobot yang harus dari keluarga berada.

Sebab, Mira sendiri dulunya juga bukan dari keluarga kaya.

Orang tua wanita yang tinggal di perumahan Gayungsari hanya penjual semanggi keliling.

Ia pun bersyukur dipersunting suaminya hingga akhirnya diterima menjadi PNS.

Mira mengaku makin sebel dengan Sephia lantaran sifatnya yang sangat berani.

Waktu masih pacaran, Mira seringkali memergoki Sephia masuk ke kamar Donjuan ketika sedang bermain di rumahnya.

”Main ya main. Ya jangan ke kamar gitu. Lha dikirain rumahku itu hotel apa kok keluar masuk sesuka hati,” kata nenek dua cucu itu.

Ketika masuk ke perguruan tinggi itulah kesempatan Mira menjauhkan diri dengan Sephia.

Donjuan melanjutkan studi di Universitas Airlangga (Unair), sementara Sephia tidak melanjutkan kuliah.

”Karin adik kelas. Donjuan juga pernah cerita kalau ngospek anak cantik. Wah saya langsung minta kenalin. Setahun saya lamar, sebelum Karin lulus saya nikahkan,” kata Mira.

Selama kuliah, Sephia begitu sulit berkomunikasi dengan Donjuan. Sebab, Donjuan sibuk dengan kuliah dan aktivitas organisasnya.

Sampai akhirnya, menikah.

”Setelah menikah Sephia datang ke rumah. Ia merayu minta dinikahi. Lha sudah jadi suami orang kok masih ngetek gitu,” jelansya.

Selama 12 tahun ini lebih, Sephia selalu ke rumahnya untuk dinikahi Donjuan.

Terakhir, Sephia mengancam bunuh diri bila Donjuan tidak menikahinya karena sudah kadung cinta.

”Mantu saya itu superbaik sekali. Bayangkan 12 tahun rumah tangganya diganggu terus tetap sabar. Mungkin sekarang ini dia sudah lelah dan mengajukan gugatan cerai,” kata Mira.

Sementara itu, Karin pun sudah lelah dengan segala upaya dan cara Sephia untuk merebut Donjuan.

”Pernah ngasih foto telanjang mereka. Di mana­mana saya diteror preman. Makanya saya sudah tidak sanggup,” kata Karin dengan tatapan sedih.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/perjuangan-seorang-wanita-bersuami-minta-dinikahi-mantan-pacar

Kisah Cinta SMA yang Berujung Penyesalan Seumur Hidup

Gara-gara diculik dan dipaksa menikah dengan pacar saat duduk di bangku SMA membikin Karin, 29, menyesal.

Lantaran, dia tidak bisa menyelesaikan pendidikannya. Untungnya, April 2015 lalu, Karin bisa kembali ke orang tua.

Kini Karin bisa melanjutkan studinya dengan mengikuti kejar paket C.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

WAKTU 11 tahun menemukan keluarganya akhirnya tercapai. Karin dijemput orang tuanya di Maumere, Papua.

Karin tak menyangka bila ia akan kembali ke orang tuanya setelah diculik oleh pacarnya yang kini jadi suaminya, Donjuan, 38.

“Pas waktu itu mau Ebtanas (ujian nasional, Red),” kata Karin di sela-sela mengambil akta cerai di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Rabu (30/11).

Meski sudah menikah 11 tahun lamanya, Karin mengaku tidak mencintai Donjuan.

Apalagi, pernikahan itu dilakukan dengan cara menculik dan memaksanya.

“Saya tidak suka sama suami. Tapi, dia memperkosaku seminggu waktu mau ujian. Minggu depannya, dia memaksa saya menikah,” kata Karin.

Perkenalan Karin dan Donjuan bermula saat Karin mengikuti les nyanyi di salah satu guru musik di kawasan Surabaya Timur.

Waktu itu, Karin memang berambisi untuk bisa menyanyi untuk menjadi penyanyi terkenal.

Di situlah, Karin mengenal Donjuan yang merupakan salah satu personel band.

”Saya sudah berkalikali menolak dia. Saya ingin fokus sekolah dan nyanyi,” jelasnya dengan suara penyesalan.

Sewaktu pulang kursus menyanyi Donjuan mendekap dan memperkosannya. Sungguh nasib Karin yang malang. Ia tak bisa bercerita dengan mama dan papanya.

”Papa waktu itu dalam proses kenaikan jabatan. Reputasinya harus dijaga. Mama juga barusan ditinggal meninggal uti (mbah putri, Red). Saya tidak berani bercerita.," katanya.

Akhirnya, pernikahan mendadak sempat digelar Donjuan di rumahnya. Tentu, orang tua tidak pernah setuju. Apalagi, saat itu ia akan ujian akhir sekolah.

Tetapi, Karin tak mampu berbuat apa-apa lantaran Donjuan mengancam menyebarkan foto mesumnya bila tidak mau menikah dalam waktu itu juga.

”Mama dan papa nangis saja waktu saya nikah. Mama tahu kalau saya sebenarnya tidak mau menikah secepat itu,” kata Karin dengan wajah nelongso.

Frustasi dan stres sudah ada dalam benaknya. Ia sudah tidak tahu arah hidupnya.

Menikah dengan pria yang sudah menyakiti hatinya. Bahkan, hingga Karin tidak mampu menyelesaikan studinya. Sampai akhirnya, Karin langsung dibawa Donjuan ke Maumere, Papua.

”Saya tersiksa di sana. Tidak boleh keluar rumah. Tidak boleh pegang handphone. Sebulan setelah menikah saya pasang KB, jadi tidak hamil sampai sekarang. Saya ingin pulang ke Surabaya,” kata warga Mulyosari.

Sampai akhirnya, ia memiliki waktu untuk mengirim surat pada orang tuanya ke kantor Pos. Hal itu dilakukan ketika ia sembunyi-sembunyi ke pasar.

Karin juga memberikan nomor telepon tetangganya supaya orang tuanya bisa  menghubunginya sewaktu-waktu.

”Awal April 2015 lalu, papa mama datang. Ia menjemputku bersama polisi. Saya tidak tahu nasib dia sekarang. Saya sekarang sedang ikut paket C di PKBM. Nanti mau lanjut kuliah,” katanya dengan senyum bahagia.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/kisah-cinta-sma-yang-berujung-penyesalan-seumur-hidup

Misteri Rumah Mewah Warisan Mertua, Ada Suara Jerit dan Tangis


Dapat warisan rumah mewah beserta isinya seharga Rp 8 miliar seharusnya bikin bahagia.

Namun, hal itu tidak pernah dialami oleh Karin, 38. Semenjak tinggal di rumah warisan mertuanya, ia sering mengalami hal-hal buruk yang bikin bulu kuduknya berdiri tiap waktu.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

MISTERI rumah megah di kawasan Darmo Permai itu sudah ia alami dua tahun ini. Karin merasa hari-harinya selalu dibikin takut oleh rumah megah itu.

"Setiap hari selalu ada sesuatu aneh yang bikin aku ketakutan,” kata Karin dalam sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1 Surabaya, Selasa (29/11).

Karin terlihat emoh lagi tinggal di rumah warisan orang tuanya. Ia merasa hari-harinya selalu ditakuti oleh kejadian-kejadian yang membuatnya menjerit dan keluar rumah.

Satpam di kawasan rumahnya sempat meminta Karin untuk pergi dari rumahnya. Atau meminta orang pintar untuk membersihkan rumahnya dari aura jahat.

Akan tetapi suaminya menolak dan menganggap hal itu murtad.

”Suami tidak pernah percaya dengan omongan saya. Itu yang bikin saya kesal dan mengajukan gugatan cerai ini,” tegas Karin yang didampingi pengacaranya.

Sejak mertuanya meminta ia tinggal di rumah warisan itu, ibu dua anak itu merasa tidak pernah tenang.

Ia tidak pernah bisa tidur karena selalu ada suara berisik dari lantai II dan belakang rumahnya.

Padahal, di rumah itu tinggal dua pembantu dan kedua anaknya. Ketika malam tiba, Karin juga sering mendengarkan suara teriakan dan orang menangis.

Mendengar suara itu, Karin sering membangunkan suaminya dan meminta untuk mencari suara itu.

Sayangnya, seringkali tak menemukannya. Bahkan, suaminya, Donwori merasa tidak pernah mendengarkan suara tersebut.

Tak hanya suara itu yang membikin ketakutan. Karin juga merasakan ada orang yang mengibas dan memegang tangannya.

”Sumpah ini. Saya takut sekali. Kesalnya itu suami tidak pernah setuju dengan permintaaan saya untuk menjual rumah itu,” jelasnya.

Sebab, Karin merasa rumah itu terlalu besar untuk tempat tinggal ia dan keluarga kecilnya.

”Ayah mertua sudah meninggal. Ibu mertua memilih hidup di Batu, di villanya. Kebetulan suami kan anak tunggal,” jelasnya.

Sementara itu, suaminya, Donwori menyatakan tidak akan menjual rumah mewahnya. Ia merasa sejak kecil ia tidak pernah merasakan hal aneh­aneh seperti yang dialami oleh istrinya.

Pegawai BUMN itu juga merasa rumah itu adalah warisan satu­satunya dari orang tuanya.

Sehingga, sangat sulit untuk menjualnya karena bukan untuk kepentingan urgent. 

”Kalau beli rumah lagi iya. Kalau jual oh tidak deh. Saya sudah tawarkan untuk dikoskan, tapi istri tidak mau. Ya terserah kalau dia mau menjanda,” kata Donwori kesal.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/misteri-rumah-mewah-warisan-mertua-ada-suara-jerit-dan-tangis

Kuliah di Malang, Malah Ketagihan Layanan Wanita Jalang


Lingkungan mampu mengubah orang seketika. Hal itu pun dialami oleh Donjuan, 35.

Saat menempuh studi di pascasarjana Universitas Brawijaya (UB), Donjuan pun jadi kena pengaruh buruk lingkungan pergaulan.

Akibatnya, dia sering menipu keluarganya karena suka ‘jajan’ sembarangan.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

KARIN, 31, masih tak percaya. Seminggu lalu, dia mendapati kabar bahwa suaminya digerebek Satpol PP Kabupaten Malang, Jawa Timur di salah satu warung remang­remang di wilayah Malang selatan.

Itu bukan kali ini saja. Empat bulan lalu, Karin juga merasa­kan hal yang tidak enak.

Sampai akhirnya, dia berangkat ke kos suaminya di kawasan Sawojajar, Malang.

Di sana, Karin menemukan puluhan kondom dan obat kuat yang membuatnya marah serta mengadukan hal itu kepada mertuanya.

“Alasannya (kondom) itu punya teman yang sering nginap di kos. Suami juga janji akan menjaga kosnya sebaik mungkin, ternyata semua itu hanya alasan,” kata Karin di sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 A Surabaya, pekan lalu.

Tampil feminin dengan hijab panjang, Karin mengaku masih ragu untuk menceraikan sang suami.

Ia masih yakin suaminya adalah pria baik-baik nan lugu seperti awal mereka bertemu.

Menurut Karin, pertemuan mereka juga bermula dari perjodohan kedua orang tua.

Donjuan adalah alumnus sebuah perguruan tinggi ternama di Mesir.

Ia putra tokoh agama dari Madura. Keluarga Karin tinggal di kawasan Ampel dan merupakan keluarga baik-baik yang terpandang.

Karin menyatakan bahwa Donjuan mengajar di salah satu kampus swasta keagamaan di Surabaya.

Ia sangat pendiam dan sopan. Melihat perilaku dan pekerjaannya yang baik, keluarga bahkan Karin pun tak menyangka bila suaminya ternyata suka ‘jajan’ wanita lain.

“Ya tidak percaya juga kalau kemudian dia digerebek Satpol PP gitu,” ucap Karin dengan mimik sedih.

Sementara mendapatkan surat gugatan cerai dari istrinya, Donjuan terlihat kebingungan. Ia mengakui kesalahannya menyia-nyiakan keluarga dan istrinya yang baik.

Dia pun berjanji tidak akan berbuat zina lagi. Tapi, penyesalan selalu datang terlambat.

‘Pengakuan dosanya’ tak dipedulikan lagi. Nasi sudah menjadi bubur.

“Padahal, saya itu awalnya hanya diajak teman. Tapi, memang saya jadi ketagihan. Soalnya, servis PSK itu banyak plusnya daripada dari istri sendiri,” kata Donjuan.

Diakui dia, dalam hati nuraninya, dirinya merasa sangat berdosa. Namun, godaan itu ternyata lebih besar daripada rasa bersalahnya.

“Saya sampai dimarahin Umik (ibu, Red). Saya tidak berani pulang ke rumah orang tua, malu saya,” kata Donjuan.

Ayah dua anak itu mengaku kini tak tahu lagi akan tinggal dimana. Sebab, selama ini rumah tangganya dengan Karin masih ikut di rumah mertua.

Orangtuanya yang di Madura juga tidak mau lagi menerimanya.

“Saya juga tidak boleh dapat fasilitas apa-apa lagi. Dulu, saya bisa pakai mobil istri. Makan juga ikut mertua. Sekarang saya bingung tidak punya uang. Saya masih berharap mereka bisa menerima kembali,” katanya.

Sumber JPNN.com
http://www.jpnn.com/news/kuliah-di-malang-malah-ketagihan-layanan-wanita-jalang

Kamis, 19 Januari 2017

Mi Samyang Asal Korea Beredar tanpa Label BPOM

Majelis Ulama Indonesia Cabang Sumenep, Jawa Timur membongkar adanya produk makanan yang beredar luas di Indonesia tanpa pengawasan dari Badan Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM).
Produk makanan itu berupa mie instan Samyang asal Korea Selatan yang bebas dijual di Sumenep, Jawa Timur.
Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan MUI, Kepolisian dan Satpol PP setempat, ditemukan sebuah swalayan menjual mi tersebut, Rabu (19/1).
Pemilik swalayan, Valentin Gusno mengakui mi tersebut tidak disertai label dari BPOM yang merupakan lembaga resmi negara yang ditunjuk untuk mengkajia dan menyusun kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan yang beredar di Indonesia.
"Samyang yang kuning itu memang tidak ada label dari BPOM," katanya kepada Pojok Pitu (Jawa Pos Group).
Valentin mengatakan, pihanya menjual mi Samyang lantaran memenuhi permintaan konsumen. Menurutnya, permintaan itu berjubel di media sosial.
“Kami ikut-ikutan nge-hits di Instagram,” ucapnya.
Dia pun meminta maaf atas kejadian yang tikak mengenakkan itu. Valentin berjanji akan
Valentin Gusno menyatakan pihaknya sudah meminta maaf atas penjualan produk tersebut. menarik produk makanan tersebut agar tidak dijual kembali. Kasus tersebut diakuinya menjadi pelajaran berharga.
"Saya membeli dari beberapa reseller dari Surabaya,” katanya.
Mi berjenis ramen instan yang diduga kuat mengandung enzim babi beredar luas. Namun sejauh ini memang penjualannya secara online.
Sejumlah situs e-commerce menjual mi tersebut dengan harga yang beragam per kemasannya. Ada yang Rp 13.500 dan Rp 15 ribu.
Sumber JPNN.com

Inilah Mi Samyang yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Mi instan Samyang asal Korea kini menjadi polemik. Berdasarkan hasil inspeksi mendadak (Sidak) di sebuah minimarket di Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Sumenep, KH Safraji mengatakan, sidak dilakukan karena adanya laporan masyarakat yang resah atas peredaran mi yang tidak tersertivikasi halal.
MUI Sumenep mencurigai Mi instan asal Korea itu mengandung enzim babi. Selain karena tidak adanya sertifikasi telah dilakukan pemeriksaan dari lembaga yang bertanggung jawab di Indonesia, kemasannya juga hanya berbahasa Korea.
Mi Samyang yang dipersoalkan adalah kemasan berwarna kuning.
Pemilik swalayan, Valentin Gusno mengakui mi tersebut dijual lantaran banyaknya permintaan konsumen lewat media sosial.
"Samyang yang kuning itu memang tidak ada label dari BPOM," katanya kepada Pojok Pitu (Jawa Pos Group).
Mie Samyang berwarna kuning yang dikenal Ottogi Cheese Ramen dengan rasa keju. Mi ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal.
Dalam kemasannya, terdiri dari mi instant, bumbu sup, sachet vegetable mix, dan bumbu keju.

Sumber JPNN.com
http://www.jpnn.com/news/inilah-mi-samyang-yang-diduga-mengandung-minyak-babi