Terlalu menuruti permintan anak bisa bikin buah hati keblinger. Seperti yang dialami Karin, 53. Saking sayangnya pada anak bungsunya, sebut saja namanya Donjuan, 23, membuatnya menyesal seumur hidup.
Sebab, kini anaknya terkena HIV-AIDS karena sering ’jajan’ sembarangan.
====================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
====================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
====================
Di usianya yang sungguh sangat muda, Donjuan harus menerima dampak dari perbuatan hura-huranya, yakni menyesal seumur hidupnya.
Ia didiagnosa menderita penyakit menular HIV-AIDS karena sering ‘jajan’ PSK di Malang.
Bahkan,
Donjuan tak hanya menyesal terkena penyakit mematikan itu. Ia pun harus
menerima kenyataan bahwa ayahnya menceraikan ibunya karena ulahnya.
Sang ayah, sebut Donwori, 56, justru menyalahkan ibunya, Karin yang terlalu memanjakannya.
”Enggak
enak sama ibu. Kasihan ibu diceraikan sama ayah karena ulahku,” kata
Donjuan menemani ibunya, Karin dalam pengajuan gugatan cerai di
Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jumat (10/2)
Dalam kondisi masa rehabilitasi, Donjuan memang sengaja mengantarkan sendiri ibunya untuk proses mediasi.
Dia
tak mau ibunya sedih sendirian karena beban yang dihadapinya sangat
berat. Warga yang tinggal di kawasan Gunung Anyar, Surabaya Timur, itu
tak menyangka bila kebiasaanya ’jajan’ PSK waktu kuliah di Kota Apel,
berdampak pada hidupnya.
”Saya ODHA
(Orang Dengan HIV-AIDS, Red). Ibu dan ayah berpisah juga. Kalau ibu
tidak memberi dukungan, mungkin saya pilih bunuh diri saja,” kata
Donjuan.
Penyesalan datangnya memang selalu di akhir cerita. Menurut Donjuan, waktu kuliah ia terpengaruh pergaulan di kampusnya.
Teman-temannya sering ’beli’ wanita dan di bawa ke Batu. Maklum, Batu bisa ditempuh hanya setengah sampai satu jam dari Malang.
Batu
juga berhawa dingin, sehingga paling endez kalau dipakai untuk ho ho hi
he. Dia pun ikut-ikutan dan akhirnya seringkali meminta uang bulanan
hingga Rp 10 juta ke orang tuanya.
Saking
sayangnya Karin, perempuan itu pun ya saja. Karin tak berpikiran, uang
puluhan juta itu digunakan Donjuan untuk apa saja.
Dia hanya berpikiran, tak ingin anaknya hidup susah ketika jauh dari orang tua. Sebenarnya, ayahnya seringkali menolak.
Akan tetapi, Donjuan selalu berhasil
merayu ibunya. ”Ibu emang sangat sayang sama aku. Tidak pernah sekalipun
menolak permintaanku,” jelasnya.
Maklum,
Donjuan adalah anak bungsu laki-laki terakhir dari tiga bersaudara.
Sampai akhirnya, pada tahun 2014, Donjuan sakit dan didiagnosa HIV-AIDS.
Di situlah, rumah tangga orang
tuanya yang awalnya tentram dan tidak ada masalah, mulai runyam. Sang
ayah seringkali menyalahkan sikap sang ibu yang selalu membela Donjuan.
Begitu
pula Donjuan yang selalu meminta bantuan ibunya jika ia disalahkan oleh
ayahnya. Sampai akhirnya, ayahnya kesal dan menalak cerai Karin.
Sementara
Karin yang begitu bersahaja tidak terlalu berkomentar banyak. Ia
menyadari kalau selama ini terlalu sayang pada anaknya.
Meskipun demikian, ia tak mau menyalahkan Donjuan maupun suaminya.
Sumber: http://www.jpnn.com/news/jajan-psk-akhirnya-divonis-terserang-aids
0 komentar:
Posting Komentar